Sekilas Forex: Safe Haven Bersinar, USD Tertekan Seiring Panasnya Suhu Geopolitik
ForexSignal88.Com | Jakarta, 13/08/2017 – Dapat dikatakan motor utama penggerak bursa forex dan emas di sepanjang pekan lalu (7-11 Agustus) adalah geopolitik. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara semakin meninggi setelah terdengar laporan intelijen bahwa negara yang terisolasi dan diapit Korea Selatan dan China tersebut sedang mengembangkan sebuah miniatur hulu ledak nuklir untuk dipasangkan pada peluru kendali (rudal) antar benua yang terus diuji coba meskipun acap kali mendapat protes keras dari dunia, terutama AS dan sekutunya, karena dianggap sebagai ancaman yang nyata.
Sebagai bentuk retorika keras terhadap upaya pengembangan kemampuan militer Korea Utara tersebut, pada pekan lalu Presiden Donald Trump langsung melontarkan pernyataan sengit yaitu jika Korea Utara terus mengancam negaranya maka ia akan melepaskan “api dan kemarahan” yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya.
Tapi bukanlah Korea Utara jika tidak membandel. Nyalinya bukan menyusut malah membesar. Beberapa jam setelah pernyataan Trump tersebut, Korea Utara justru mengumumkan bahwa mereka sedang memikirkan rencana serius untuk meluncurkan rudal ke dekat Guam, salah satu dari 17 teritori AS, yang menjadi rumah bagi Andersen Air Force Base, Naval Base Guam dan pangkalan Coast Guard.
Guam adalah pulau (atau kepulauan) kecil di Pasifik Barat atau lebih tepatnya di sebelah timur laut Filipina, namun secara signifikan menjadi lokasi strategis bagi hegemoni AS di wilayah Pasifik sejak lebih dari 100 tahun lalu. Guam direbut AS dari Spanyol pada Juni 1898 setelah negara di selatan Eropa itu kalah di Spain-American War. Guam juga pernah dikuasai Jepang saat Perang Dunia ke-2 namun pada tahun 1944 AS berhasil merebutnya kembali.
Hingga Kamis pekan lalu pun masih tersiar berita dari surat kabar utama Korea Utara bahwa junta militer akan semakin intensif menggodok rencana serangan tersebut pada pertengahan Agustus, mungkin berarti di pekan ini.
Kita melihat bagaimana para pelaku pasar bereaksi terhadap ekskalasi tensi geopolitik tersebut. Mayoritas langsung melepas dolar AS dan berlarian menuju aset safe haven yaitu emas, yen dan franc. Bukan hanya dolar AS yang melemah namun juga mata uang yang memberikan yield tinggi seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru.
Selain geopolitik, di pekan lalu data-data inflasi AS juga sempat menggerakkan bursa forex dan emas. Data inflasi pada Kamis (PPI) dan Jum’at (CPI) kembali membebani greenback karena semakin menimbulkan keraguan terhadap keteguhan sikap Federal Reserve untuk tetap menjalankan rencana sebelumnya yaitu menaikkan satu kali lagi tingkat suku bunga sebelum tahun ini berakhir.
Selanjutnya di pekan ini, sebagai salah satu indikator penting yang menjadi validasi dan konfirmasi data-data inflasi tersebut, FOMC meeting minutes akan menjadi sorotan utama para pelaku. Agenda bank sentral utama lainnya yaitu publikasi hasil rapat kebijakan RBA dan ECB juga akan menyedot atensi bursa forex dan emas.
Jadi singkatnya, di pekan ini para pelaku perdagangan di bursa forex dan emas akan terombang-ambing di antara dinamika geopolitik dan diferensial kebijakan moneter beberapa bank sentral utama serta data-data ekonomi penting yang membanjiri pasar di pekan ini (14-18 Agustus).
EURUSD
WEEKLY OUTLOOK : POSITIF
O : 1.1773 H : 1.1848 L : 1.1689 C : 1.1825
PERGERAKAN SEPEKAN 07/08 – 11/08 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : 159 PIP
Secara Fundamental, Kemerosotan indeks PMI Gabungan Zona Euro paling besar disebabkan oleh jebloknya indeks PMI Manufaktur yang mencapai level 56.8, dari sebelumnya di angka 57.4. Sedangkan, PMI Jasa Zona Euro tak berubah di angka 55.4 di bulan Juli. “Kemerosotan PMI di bulan Juli mengindikasikan bahwa pertumbuhan Zona Euro akhir-akhir ini kehilangan momentum untuk dua bulan berturut-turut, namun masih dapat dikatakan cukup mengesankan,” kata Chris Williamson, Kepala Ekonom IHS Markit. “Data dari survei tersebut, secara historis, konsisten dengan kenaikan GDP kuartalan sebanyak 0.6 persen yang mendingin dari sebelumnya di angka 0.7 persen. Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi disinyalir oleh survei-survei yang berpadu dengan melonggarnya tekanan. Para pembuat kebijakan di ECB pun tak akan buru-buru memotong stimulus.” paparnya. Sebelumnya, Zona Euro juga mengamati rilis data dari Jerman tentang output Pertumbuhan Sektor Swasta yang dilaporkan mengendur. Selain itu, PMI Manufaktur IHS Markit negara ekonomi terkuat Zona Euro ini juga sedikit menurun dari 59.6 menjadi 58.3 pada bulan Juli.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Uni Eropa, diantaranya :
- German Prelim GDP q/q Senin 15/08/2017 13:00 WIB
- Flash GDP q/q Rabu 16/08/2017 16:00 WIB
- Final CPI y/y Kamis 17/08/2017 16:00 WIB
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga EURUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1.1720, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.1660 – 1.1606 – 1.1548. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1.1894, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1.1957 – 1.2017 – 1.2077.
GBPUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
O : 1.3039 H : 1.3059 L : 1.2940 C : 1.3015
PERGERAKAN SEPEKAN 07/08 – 11/08 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 119 PIP
Secara Fundamental, Data Consumer Spending Inggris dilaporkan melemah untuk ketiga bulan berturut-turut hingga Juli. Consumer Spending yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Inggris secara riil melorot 0.8 persen di bulan Juli, dibandingkan dengan perolehan pada bulan Juli 2016. Angka tersebut lebih rendah daripada penurunan 0.2 persen pada bulan Juli dan Mei. Otomatis, data yang dirilis oleh perusahaan payment raksasa dunia, Visa, tersebut mencatatkan rekor penurunan yang terpanjang sejak bulan Februari 2013. “Data tersebut menyediakan bukti yang lebih mendalam bahwa kenaikan harga dan pertumbuhan gaji yang stagnan, berdampak pada tergencetnya kantong konsumen,” kata Kevin Jenkins, Direktur Manager Visa untuk wilayah Inggris dan Irlandia.
Mengamati pergerakan Poundsterling, analis dari Nomura, Jordan Roschester mengetakan bahwa Sterling mulai tak terlalu sensitif pada perkembangan Brexit. “(Kulit) Poundsterling mulai menebal atau bisa juga dikatakan, Sterling mulai menutup telinga dalam merespon keriuhan dalam Brexit,” kata Roschester. Menurutnya, pasar sedang over-bearish terhadap Inggris, tetapi setidaknya sampai suku bunga BoE benar-benar mulai dinaikkan, baik melalui komentar hawkish BOE ataupun penurunan ekspektasi inflasi. Selain karena hal-hal tersebut itu, pergerakan Pound akan kurang kuat merespon.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Inggris, diantaranya :
- CPI y/y Selasa 15/08/2017 15:30 WIB
- PPI Input m/m Selasa 15/08/2017 15:30 WIB
- RPI y/y Selasa 15/08/2017 15:30 WIB
- Average Earnings Index 3m/y Rabu 16/08/2017 15:30 WIB
- Claimant Count Change Rabu 16/08/2017 15:30 WIB
- Unemployment Rate Rabu 16/08/2017 15:30 WIB
- Retail Sales m/m Kamis 17/08/2017 15:30 WIB
Secara Teknikal, PELEMAHAN pasangan harga GBPUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 1.3042, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.3085 – 1.3126 – 1.3172. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1.2950, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PELEMAHANnya ke area level 1.2908 – 1.2865 – 1.2821.
AUDUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
O : 0.7918 H : 0.7947 L : 0.7837 C : 0.7892
PERGERAKAN SEPEKAN 07/08 – 11/08 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 110 PIP
Secara Fundamental, Dalam laporan yang dirilis oleh Westpac-MI pada Rabu09/08 tengah pekan kemarin, Indeks Sentimen Konsumen Australia jatuh 1.2 persen pada bulan Agustus, ke angka 95.5 dari angka 96.6 pada bulan Juli. Perolehan ini adalah yang terendah sejak krisis global 2008. Kepala Ekonom Westpac, Bill Evans, mengatakan bahwa meningkatnya tekanan dalam keuangan masyarakat, kekhawatiran akan tingkat suku bunga, dan jangkauan pembelian perumahan di NSW dan Victoria, menjadi beban yang menggelayuti kepercayaan dalam sektor tenaga kerja.
“Sentimen konsumen kian melemah walaupun ada sejumlah laporan yang positif sebelum survei bulan ini,” kata Evans seraya menyinggung suku bunga RBA yang tidak berubah, peningkatan dalam kondisi pasar tenaga kerja, dan meroketnya nilai tukar Dolar Australia.
Outlook kondisi keuangan saat ini merosot 5.1 persen menuju 78.1 poin dibandingkan dengan satu tahun yang lalu. Itu merupakan level terendah sejak bulan Juni 2014, saat konsumen merespon masalah anggaran pertama dalam pemerintahan Tony Abbott. “Kebanyakan pelemahan yang terjadi tampak seperti reaksi campuran dari lemahnya pertumbuhan gaji, kenaikan biaya-biaya pokok seperti tarif listrik, dan perhatian mengenai kenaikan suku bunga,” imbuh Evans.
Selain itu, lemahnya sentimen dalam komponen survey Current Finances mulai memengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian-pembelian mayor. Meski demikian, ekspektasi konsumen masih menunjukkan kenaikan, khususunya dalam hal ketenagakerjaan. Evans memaparkan, ekspektasi pengangguran akan merosot 2.6 persen, menandakan level terendah sejak bulan November 2011.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Australia, diantaranya :
- Monetary Policy Meeting Minutes Selasa 15/08/2017 08:30 WIB
- Employment Change Kamis 17/08/2017 08:30 WIB
- Unemployment Rate Kamis 17/08/2017 08:30 WIB
Secara Teknikal, PELEMAHAN pasangan harga AUDUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 0.7923, kemungkinan harga akan kembali ke level 0.7979 – 0.8035 – 0.8094. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 0.7824, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PELEMAHANnya ke area level 0.7769 – 0.7715 – 0.7659.
XAUUSD
WEEKLY OUTLOOK : POSITIF
O : 1257.55 H : 1292.00 L : 1251.40 C : 1291.05
PERGERAKAN SEPEKAN 07/08 – 11/08 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : $19.9 atau 199 PIP
Secara Fundamental, Harga spot emas kembali naik seiring data ekonomi inflasi AS melemah dari yang diharapkan. Tingkat inflasi menjadi perhatian para pelaku pasar untuk mengetahui sinyal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The FED) mengenai penetapan suku bunga. Indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada Juli. Prediksi konsensus, inflasi diperkirakan mencapai 0,2 persen. Inflasi secara tahunan naik 1,7 persen pada Juli 2017. Demikian mengutip halaman Kitco, Sabtu (12/08/2017). Harga emas sentuh level tertinggi dalam dua bulan pada awal perdagangan di AS. Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,48 persen menjadi US$ 1.296,40. Inflasi inti dipengaruhi biaya harga makanan dan energi dengan naik 0,1 persen pada Juli 2017. Ekonom memperkirakan, inflasi menguat 0,2 persen pada Juni. Inflasi telah menjadi topik investor seiring pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengabaikan inflasi yang melemah. Yellen melihat harga mobile phone dan obat resep pengaruhi inflasi. Para ekonom memandang rendahnya inflasi sebagai penghambat kenaikan suku bunga the Federal Reserve dalam waktu dekat. “Faktor inflasi menjadi susut untuk rencana menaikkan suku bunga. Inflasi lebih rendah dari perkiraan konsensus. Diperlukan kenaikan inflasi sebesar 0,2 persen agar suku bunga tetap naik pada Desember,” ujar Ekonom CIBC Capital Markets Avery Shenfeld.
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga XAUUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1278.15, kemungkinan harga akan kembali ke level 1272.75 – 1267.30 – 1261.60. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1296.00, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1301.40 – 1306.80 – 1312.55.
Sumber: ForexSignal88.Com, ForexFactory.Com, CFTC, Investing.Com, Bloomberg.Com, Kitco.Com, OilnGold.Com,
DailyFx.Com, Reuters.Com, CNN.Com, MarketWatch.Com, Associated Press | Sumber Gambar: Time.Com
{loadposition socialshare}