FS88 JOURNAL EUR TEMPLATE

Sekilas Forex: Mampukah Keputusan FOMC Membantu Dolar AS Melawan Tekanan?

ForexSignal88.Com | Jakarta, 22/07/2017 – Tak terasa satu minggu telah berlalu. Sesi perdagangan pekan lalu (10-14 Juli) ditandai dengan kenaikan tertinggi beberapa mata uang hingga ke tingkat tertinggi dalam beberapa tahun.

Lonjakan terbesar dicapai oleh dolar Australia, yang naik ke level terkuatnya selama lebih dari 2 tahun versus greenback. Euro tidak jauh tertinggal, menyentuh level tertinggi dalam 23 bulan sementara dolar Kanada dan franc Swiss mencapai titik tertinggi dalam satu tahun. Sterling dan dolar Selandia Baru mencapai level tertinggi 10 bulan meskipun GBPUSD mengakhiri pekan lalu sedikit lebih rendah daripada sesi minggu sebelumnya.

Konsistensi dari pergerakan ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan  meningkatnya prospek ekonomi di beberapa negara ini juga membuat mata uang bersangkutan lebih menarik. Meskipun dari sisi analisa teknikal banyak mata uang yang sudah memasuki area jenuh beli (overbought) yang membuat para trader forex bertanya-tanya berapa banyak mata uang tersebut bisa terus naik.

Namun demikian patut dicermati pula bahwa dalam satu dekade terakhir (lihat grafik bulanan), semua pasangan mata uang utama tetap diperdagangkan di dekat posisi terendah, yang berarti dolar AS masih mahal secara historis. Dolar AS, pada jangka panjang, menguat karena Federal Reserve terus di jalur kenaikan suku bunga.

Tapi dengan kenaikan suku bunga Bank of Canada bulan ini, Fed bukanlah satu-satunya yang melakukan pengetatan moneter. Para pembuat kebijakan Fed masih berbicara tentang menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini, namun hampir setiap data AS yang dirilis di minggu lalu ini menimbulkan keraguan pasar tentang perlunya pengetatan tambahan oleh Fed.

Aktivitas manufaktur di wilayah New York dan Philadelphia melambat pada bulan Juli dan kepercayaan diri sektor konstruksi berkurang. Sementara pembangunan perumahan dan izin mendirikan bangunan pulih, perbaikan atau pemulihan tersebut tidak cukup bagi para investor untuk mengalihkan perhatian dari data yang dirilis pada awal bulan ini yaitu penjualan ritel dan indeks harga konsumen yang secara mengejutkan melemah.

Bagaimanapun di pekan ini dolar AS memiliki kans untuk rebound jika kebijakan moneter Federal Reserve melalui hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di hari Rabu (Kamis waktu Indonesia) dapat memuaskan pasar.

Sejauh ini pasar memperkirakan tidak akan ada perubahan dari Fed dan Yellen pun tidak dijadwalkan untuk menggelar konferensi pers. Bank sentral AS tampaknya akan terus mempertahankan nada positif, menyoroti kekuatan di pasar tenaga kerja dan mengulangi harapannya bahwa “kondisi ekonomi akan berkembang dengan cara yang akan menjamin kenaikan bertahap tingkat dana federal (fed funds rate)”.

Selain keputusan Fed, di pekan ini (24-28 Juli) ada sejumlah data regular berkategori penting yang akan menjadi perhatian para pelaku pasar seperti di bawah ini:

Hari/Tanggal

Negara/Kawasan

Data/Agenda

Periode Lalu

Prediksi

Senin, 24 Juli

Jerman

German Flash Manufacturing PMI

59,6

59,1

Senin, 24 Juli

Jerman

German Flash Services PMI

54,0

54,4

Senin, 24 Juli

Zona Euro

Flash Manufacturing PMI

57,4

57,3

Senin, 24 Juli

Zona Euro

Flash Services PMI

55,4

55,5

Senin, 24 Juli

AS

Existing Home Sales

5,62M

5,59

Senin, 24 Juli

Jepang

Monetary Policy Meeting Minutes

Senin, 24 Juli

Jerman

German Ifo Business Climate

115,1

114,9

Selasa, 25 Juli

UK

CBI Industrial Order Expectations

16

12

Selasa, 25 Juli

AS

CB Consumer Confidence

118,9

116,2

Rabu, 26 Juli

Australia

CPI q/q

0,5%

0,4%

Rabu, 26 Juli

Australia

Trimmed Mean CPI q/q

0,5%

0,5%

Rabu, 26 Juli

UK

Prelim GDP q/q

0,2%

0,3%

Rabu, 26 Juli

AS

New Home Sales

610K

615K

Kamis, 27 Juli

AS

FOMC Statement

Kamis, 27 Juli

AS

Federal Funds Rate

<1,25%

<1,25%

Kamis, 27 Juli

Spanyol

Spanish Unemployment Rate

18,8%

17,9%

Kamis, 27 Juli

Jerman

GfK German Consumer Climate

10,6

10,6

Kamis, 27 Juli

AS

Core Durable Goods Orders m/m

0,3%

0,4%

Kamis, 27 Juli

AS

Durable Goods Orders m/m

-0,8%

3,2%

Kamis, 27 Juli

AS

Unemployment Claims

233K

242K

Jum’at, 28 Juli

UK

GfK Consumer Confidence

-10

-11

Jum’at, 28 Juli

Jepang

Household Spending y/y

-0,1%

0,6%

Jum’at, 28 Juli

Jepang

National Core CPI y/y

0,4%

0,4%

Jum’at, 28 Juli

Jepang

Tokyo Core CPI y/y

0,0%

0,1%

Jum’at, 28 Juli

Jepang

Unemployment Rate

3,1%

3,0%

Jum’at, 28 Juli

Jepang

BOJ Summary of Opinions

Jum’at, 28 Juli

Jerman

German Prelim CPI m/m

0,2%

0,2%

Jum’at, 28 Juli

Swiss

KOF Economic Barometer

105,5

106,1

Jum’at, 28 Juli

AS

Advance GDP q/q

1,4%

2,5%

Jum’at, 28 Juli

AS

Advance GDP Price Index q/q

1,9%

1,3%

Jum’at, 28 Juli

AS

Employment Cost Index q/q

0,8%

0,6%

Jum’at, 28 Juli

AS

Revised UoM Consumer Sentiment

93,1

93,1

Catatan: Data ekonomi diambil dari Forex Factory dan DailyFX. Pada saat jurnal ini disusun ada beberapa angka prediksi yang belum tersedia. Untuk update angka prediksi dan hal lainnya silahkan lihat di kedua website tersebut sebelum data yang bersangkutan dirilis. 

 

EURUSD

 FS88 JOURNAL EUR TEMPLATE

WEEKLY OUTLOOK :  POSITIF

O : 1.1474     H : 1.1683      L : 1.1435      C : 1.1669

PERGERAKAN SEPEKAN 17/07 – 21/07 : POSITIF

RANGE SEPEKAN : 248 PIP

Secara Fundamental, Nilai tukar mata uang Euro terpantau bergerak aktif dan menguat cukup tajam pada sesi perdagangan sepekan kemarin. Penguatan ini terjadi seiring berlangsungnya pidato Gubernur ECB Mario Draghi pada forum pertemuan bank sentral Uni Eropa atau lazim disebut sebagai ECB ( European Central Bank ).

Beberapa poin yang direspon positif oleh para pelaku pasar antara lain, Draghi mengatakan bahwa saat ini Uni Eropa dapat percaya diri apabila kebijakan moneter ECB sudah bekerja dengan baik dan memberikan dampak terhadap inflasi yang secara bertahap diproyeksi dapat tumbuh. Kemudian Draghi juga mengatakan bahwa sejak Januari 2015 dan dijalankannya kebijakan stimulus pembelian aset, GDP Euro area telah tumbuh sebesar 3,6%.

Selain itu, Draghi juga memprediksi antara periode 2016 hingga 2019, ECB memproyeksi bahwa kebijakan moneter yang sedang dijalankan akan mengangkat inflasi sebesar 1,7% secara akumulasi. Pelaku pasar melihat pernyataan ini sebagai pernyataan yang bernada Hawkish sehinga direspon cukup positif oleh pasar dan mendorong Euro bergerak menguat khususnya terhadap Dollar AS.

Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Uni Eropa, diantaranya :

  1. Flash Manufacturing PMI              Senin 24/07/2017 15:00 WIB
  2. Flash Services PMI                        Senin 24/07/2017 15:00 WIB
  3. German Ifo Business Climate     Selasa 25/07/2017 15:00 WIB
  4. M3 Money Supply y/y                     Kamis 27/07/2017 15:00 WIB

Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga EURUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1.1556, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.1502 – 1.1448 – 1.1391. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1.1685, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1.1731 – 1.1778 – 1.1828.

 

GBPUSD

FS88 JOURNAL GBP TEMPLATE 

WEEKLY OUTLOOK : NETRAL

O : 1.3102     H : 1.3125      L : 1.2933      C : 1.2995 

PERGERAKAN SEPEKAN 17/07 – 21/07 : NEGATIF

RANGE SEPEKAN : 192 PIP

Secara Fundamental, Biro Statistik Inggris (ONS) melaporkan kenaikan Penjualan Ritel sebanyak 0.6 persen (MoM) pada bulan Juni, setelah merosot 1.1 persen pada bulan Mei. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor penting untuk mengukur sektor konsumen ini, cukup membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris yang melambat. Bukan tak mungkin, ekspektasi pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral Inggris (BoE) akan kembali terangkat.

Menambah kabar gembira, penurunan untuk bulan Mei direvisi turun menjadi 1.1 persen, dari sebelumnya di angka 1.2 persen. Penjualan Ritel Inti (Core Retail Sales), yang tidak menghitung penjualan mobil dan bahan bakar, meningkat 0.9 persen pada bulan Juni dibandingkan dengan penurunan sebelumnya di angka 1.5 persen. Para analis mengekspektasikan Penjualan Ritel Inti Inggris akan naik sebanyak 0.5 persen saja.

Menurut ONS, kenaikan penjualan ritel tertolong oleh hangatnya cuaca di Inggris, sehingga mendorong penjualan pakaian musim panas, dan mengimbangi penurunan dalam penjualan makanan dan bahan bakar. Laporan tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa belanja konsumen akan terus terdukung, meski menghadapi kenaikan inflasi yang berdampak pada terkikisnya pemasukan masyarakat.

Namun demikian pernyataan dari ONS tersebut rupanya tak cukup menopang Sterling dari ketergelinciran di sesi perdagangan sepekan kemarin. Menteri Perdagangan Inggris, Liam Fox, memberikan komentar di sebuah radio bahwa Inggris tetap dapat selamat meski tanpa kesepakatan perdagangan Brexit.  Padahal, para ekonom banyak yang memperingatkan bahwa Brexit dapat mengacaukan aktivitas-aktivitas bisnis.

Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Inggris, diantaranya :

  1. Prelim GDP q/q                                Rabu 26/07/2017 15:30 WIB
  2. Inflation Report Hearings             Rabu 26/07/2017 Tentative

 

Secara Teknikal, PELEMAHAN pasangan harga GBPUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 1.3028, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.3054 – 1.3081 – 1.3107. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1.2929, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PELEMAHANnya ke area level 1.2903 – 1.2876 – 1.2847.

AUDUSD

 FS88 JOURNAL AUD TEMPLATE

WEEKLY OUTLOOK : POSITIF

O : 0.7823     H : 0.7988      L : 0.7784      C : 0.7914

PERGERAKAN SEPEKAN 17/07 – 21/07 : POSITIF

RANGE SEPEKAN : 204 PIP

Secara Fundamental, Setelah sempat hampir menyentuh level 0.80 terhadap Dolar AS, Dolar Australia justru melorot setelah dirilisnya data Employment Change Australia pada hari Kamis (20/07) pagi WIB. Berdasarkan data Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan bahwa Employment Change Australia naik ke angka 14,000 pada bulan Juni, dari 38,000 pada bulan sebelumnya. Sedangkan, Tingkat Pengangguran Australia direvisi ke angka 5.6 persen. Meski demikian, menurut Kate Hickie, ekonom dari Capital Economics yang diwawancarai oleh Financial Times, pertumbuhan sektor Ketenagakerjaan Australia masih terbilang menggembirakan. Pembukaan lapangan kerja purna-waktu sebanyak 62,000 merupakan data yang cukup bagus. “Bisa dikatakan, jelas sekali bahwa pasar tenaga kerja Australia sedang mendapat momentum.”

Terlepas dari laporan tersebut, nilai rata-rata Dolar Australia terhadap mata uang-mata uang mayor sudah mendaki hingga 6.5 persen sejak awal Juni. Padahal, menurut ekonom HSBC Holdings Australia, Paul Bloxham, kenaikan nilai tukar mata uang sebanyak 5 persen saja sudah menimbulkan dampak ekonomi yang hampir sama dengan kenaikan suku bunga RBA sebanyak 2.5 persen. 
 Menurut Gareth Berry, pakar forex di Macquarie Singapura, untuk minggu depan, pemicu gerak AUD/USD adalah pernyataan FOMC. Selain itu, pergerakan harga bijih besi juga menjadi fundamental yang berpengaruh bagi Dolar Australia. “Meskipun kita melihat ada pemulihan pesat harga bijih besi yang dihitung dalam satuan Dolar AS sejak pertengahan Juni, kenaikan tajam pada nilai tukar Dolar Australia akan menjadi pemberat yang mengimbangi kabar baik tersebut,” tulis analis Westpac dalam catatannya kemarin.

Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Australia, diantaranya :

  1. CPI q/q                                   Rabu 26/07/2017 08:30 WIB
  2. Trimmed Mean CPI q/q      Rabu 26/07/2017 08:30 WIB

Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga AUDUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 0.7865, kemungkinan harga akan kembali ke level 0.7823 – 0.7779 – 0.7732. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 0.7950, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 0.7993 – 0.8037 – 0.8082.

 

XAUUSD

 FS88 JOURNAL XAU TEMPLATE

WEEKLY OUTLOOK : POSITIF

O : 1230.05   H : 1255.55   L : 1229.20    C : 1254.05

PERGERAKAN SEPEKAN 17/07 – 21/07 : POSITIF

RANGE SEPEKAN : $26.35 atau 263.5 PIP

Secara Fundamental, Harga emas mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam dua bulan seiring penguatan Euro yang menyeret Dolar ke posisi terlemahnya sejak Juni 2016. Pelemahan indeks US dollar membuat bullion lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Melansir halaman Reuters, Sabtu (22/07/2017), harga emas di pasar spot naik 0,87 persen menjadi US$ 1.255,06 per ounce. Harga emas mencapai posisi tertingginya US$ 1.255 sejak 26 Juni. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 0,75 persen ke level US$ 1.254,90 per ounce dan secara mingguan naik sampai 2,2 persen. Sementara itu, imbal hasil obligasi jatuh setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan, ECB tidak akan terburu-buru untuk kembali melakukan program pembelian aset.

Ini mendorong greenback mengalah terhadap mata uang utama lainnya, di mana indeks dolar mencapai posisi terendah lebih dari satu tahun. “Bank-bank sentral telah mengambil nada yang lebih dovish dan dolar berimbas ke emas,” kata Josh Graves, Analis Pasar Senior RJO Futures Strategist di Chicago. Emas memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena menurunkan harga emas. Sementara emas menuai manfaat dari melemahnya dolar terhadap
Euro. Emas diprediksi akan kembali tertekan kenaikan tingkat bunga Federal Reserve. Posisi emas diprediksi berada pada kisaran US$ 1.200 sampai US$ 1.250, menurut analis ABN AMRO, Georgette Boele.

Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga XAUUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1250.05, kemungkinan harga akan kembali ke level 1245.50 – 1241.00 – 1236.45. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1257.95, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1262.25 – 1266.80 – 1271.30.

 

Sumber: ForexSignal88.ComForexFactory.ComCFTC, Investing.ComBloomberg.ComKitco.ComOilnGold.Com

DailyFx.ComReuters.ComCNN.ComMarketWatch.ComAssociated Press Sumber Gambar: AtoZForex.com

{loadposition socialshare}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *