Sekilas Forex: Bank Sentral dan NFP Siap Menggebrak Pasar di Pekan ini
ForexSignal88.Com | Jakarta, 29/07/2017 – Sesi perdagangan bulan Juli masih menyisakan satu hari lagi. Namun dengan pekan lalu (24-28 Juli) yang masih dipenuhi nuansa negatif seperti di dua pekan sebelumnya, dapat dipastikan pada akhir Juli dolar AS akan membukukan penutupan negatif secara berurutan selama lima bulan.
Di pekan lalu kita melihat pada sesi Senin dan Selasa dolar AS sempat membendung tekanan jual yang sebagian dipicu oleh berlarut-larutnya kekisruhan politik di Gedung Putih. Tapi apa mau dikata, keputusan FOMC yang tidak mengubah suku bunganya pada akhir pertemuan kebijakan di sesi Rabu menjadi alasan baru bagi para pelaku pasar untuk terus melepas mata uang AS. Pelemahan dolar AS tersebut membuat rival-rivalnya menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
Saat itu Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga AS di kisaran 1% hingga 1,25%. Fed juga mengakui bahwa inflasi bergerak menurun dan berjalan di bawah targetnya yaitu 2%. Bank sentral AS ini juga sedang menyiapkan panggung untuk melakukan pengumuman tentang pengurangan neraca asetnya di bulan September dengan mengatakan bahwa normalisasi neraca normal akan “relatif segera”.
Semua itu sudah diperkirakan pasar. Namun tampaknya pasar menginginkan lebih dari itu, pasar butuh sesuatu yang lebih meyakinkan ketimbang menjanjikan pengurangan aset dengan frase “relatif segera”.
Apalagi dengan adanya pengakuan Fed tentang tingkat inflasi yang melemah, semakin mengembangkan kekhawatiran pasar bahwa janji Fed sebelumnya untuk satu kali lagi menaikkan tingkat suku bunga bakal tertunda. Pasar ragu kenaikan yang diharapkan bakal terjadi di bulan September dan semakin yakin bahwa pertemuan di bulan Desember akan menjadi waktu untuk naiknya fed funds rate, jika data-data mendukung.
Selanjutnya pada sesi Kamis dolar AS kembali melakukan perlawanan setelah datang dukungan dari data durable goods orders atau pesanan barang tahan lama yang melonjak -0,8% ke +6,5%. Data tersebut berhasil mengimbangi data lain di hari yang sama yaitu jobless claims atau klaim pengangguran yang mulai merangkak naik dari level terendah dalam tiga bulan.
Sayangnya lagi-lagi penguatan greenback tidak bertahan lama. Di sesi penutupan pekan lalu, Bureau of Economic Analysis melaporkan data PDB AS meningkat 2,6% pada kuartal kedua, memenuhi ekspektasi. Namun untuk PDB kuartal pertama direvisi turun dari 1,4% menjadi 1,2%, memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi AS tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.
Faktor lain yang juga menambahkan sentimen negatif pada greenback di sesi Jum’at adalah ketidakpastian politik dari Washington, menyusul kegagalan Senat AS untuk meloloskan rancangan pencabutan Obamacare, yang secara formal dikenal sebagai Affordable Care Act.
Pada pekan ini (31 Juli – 4 Agustus) ada data-data penting seperti Core PCE Price Index, ISM Manufacturing PMI, ADP Non-Farm Employment Change dan yang paling ditunggu pasar: Non-Farm Employment Change beserta data terkaitnya. Semua data tersebut akan masuk di dalam kalkulasi pasar yang terus berusaha memperkirakan langkah Fed selanjutnya, terutama langkah kebijakan moneternya.
Selain itu, agenda penting lainnya yang akan ikut menggebrak bursa forex di pekan ini adalah rapat kebijakan dan keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank of England (BoE). RBA mungkin tidak akan agresif namun BoE sudah menunjukkan sinyal untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
Jadi di pekan ini perdagangan forex tampaknya akan bergairah. Karena itu jangan lepas setiap peluang yang tersaji. Pantau data-data penting seperti di bawah ini juga simak paparan teknikal dari tim analisa kami.
Hari/Tanggal |
Negara/Kawasan |
Data/Agenda |
Periode Lalu |
Prediksi |
Senin, 31 Juli |
Jepang |
Prelim Industrial Production m/m |
-3,6% |
1,6% |
Senin, 31 Juli |
Australia |
HIA New Home Sales m/m |
1,1% |
|
Senin, 31 Juli |
China |
Manufacturing PMI |
51,7 |
51,5 |
Senin, 31 Juli |
China |
Non-Manufacturing PMI |
54,9 |
|
Senin, 31 Juli |
Jepang |
Housing Starts y/y |
-0,3% |
0,1% |
Senin, 31 Juli |
Jerman |
Retail Sales m/m |
0,5% |
0,3% |
Senin, 31 Juli |
UK |
Net Lending to Individuals m/m |
5,3B |
4,9B |
Senin, 31 Juli |
Zona Euro |
CPI Flash Estimate y/y |
1,3% |
1,3% |
Senin, 31 Juli |
Zona Euro |
Core CPI Flash Estimate y/y |
1,1% |
1,1% |
Senin, 31 Juli |
AS |
Chicago PMI |
65,7 |
60,2 |
Senin, 31 Juli |
AS |
Pending Home Sales m/m |
-0,8% |
1,1% |
Selasa, 1 Agustus |
Jepang |
Final Manufacturing PMI |
52,2 |
52,2 |
Selasa, 1 Agustus |
China |
Caixin Manufacturing PMI |
50,4 |
50,5 |
Selasa, 1 Agustus |
Australia |
RBA Cash Rate |
1,50% |
1,50% |
Selasa, 1 Agustus |
Australia |
RBA Rate Statement |
||
Selasa, 1 Agustus |
Jepang |
BOJ Core CPI y/y |
0,3% |
0,2% |
Selasa, 1 Agustus |
UK |
Nationwide HPI m/m |
1,1% |
-0,1% |
Selasa, 1 Agustus |
UK |
Manufacturing PMI |
54,3 |
54,5 |
Selasa, 1 Agustus |
Zona Euro |
Prelim Flash GDP q/q |
0,6% |
0,6% |
Selasa, 1 Agustus |
AS |
Core PCE Price Index m/m |
0,1% |
0,1% |
Selasa, 1 Agustus |
AS |
Personal Spending m/m |
0,1% |
0,1% |
Selasa, 1 Agustus |
AS |
ISM Manufacturing PMI |
57,8 |
56,6 |
Selasa, 1 Agustus |
AS |
Construction Spending m/m |
0,0% |
0,5% |
Rabu, 2 Agustus |
Australia |
Building Approvals m/m |
-5,6% |
1,1% |
Rabu, 2 Agustus |
Jepang |
Consumer Confidence |
43,3 |
43,6 |
Rabu, 2 Agustus |
UK |
Construction PMI |
54,8 |
54,2 |
Rabu, 2 Agustus |
AS |
ADP Non-Farm Employment Change |
158K |
190K |
Kamis, 3 Agustus |
Australia |
Trade Balance |
2,47B |
1,85B |
Kamis, 3 Agustus |
China |
Caixin Services PMI |
51,6 |
51,9 |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
Services PMI |
53,4 |
53,7 |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
BOE Inflation Report |
||
Kamis, 3 Agustus |
UK |
MPC Official Bank Rate Votes |
3-0-5 |
3-0-5 |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
Monetary Policy Summary |
||
Kamis, 3 Agustus |
UK |
Official Bank Rate |
0,25% |
0,25% |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
Asset Purchase Facility |
435B |
435B |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
MPC Asset Purchase Facility Votes |
0-0-8 |
0-0-8 |
Kamis, 3 Agustus |
UK |
Pidato Gubernur BOE |
||
Kamis, 3 Agustus |
AS |
Unemployment Claims |
244K |
241K |
Kamis, 3 Agustus |
AS |
ISM Non-Manufacturing PMI |
57,4 |
56,9 |
Kamis, 3 Agustus |
AS |
Factory Orders m/m |
-0,8% |
2,9% |
Jum’at, 4 Agustus |
Australia |
RBA Monetary Policy Statement |
||
Jum’at, 4 Agustus |
Australia |
Retail Sales m/m |
0,6% |
0,2% |
Jum’at, 4 Agustus |
AS |
Average Hourly Earnings m/m |
0,2% |
0,3% |
Jum’at, 4 Agustus |
AS |
Non-Farm Employment Change |
222K |
181K |
Jum’at, 4 Agustus |
AS |
Unemployment Rate |
4,4% |
4,3% |
Jum’at, 4 Agustus |
AS |
Trade Balance |
-46,5B |
-45,6B |
Catatan: Data ekonomi diambil dari Forex Factory dan DailyFX. Pada saat jurnal ini disusun ada beberapa angka prediksi yang belum tersedia. Untuk update angka prediksi dan hal lainnya silahkan lihat di kedua website tersebut sebelum data yang bersangkutan dirilis.
EURUSD
WEEKLY OUTLOOK : POSITIF
O : 1.1664 H : 1.1777 L : 1.1613 C : 1.1759
PERGERAKAN SEPEKAN 24/07 – 28/07 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : 164 PIP
Secara Fundamental, Kepercayaan Bisnis Jerman untuk bulan Juli dilaporkan naik di luar perkiraan. Menurut hasil survei Ifo yang dirilis pada Selasa (25/07) level Kepercayaan Bisnis Ifo Jerman menyentuh level tinggi ketiga kalinya dalam beberapa bulan. Negara ekonomi terbesar Zona Euro tersebut memang sedang menggenjot aktivitasnya di sektor industri.
Indeks Kepercayaan Bisnis Jerman Ifo menyatakan bahwa indeks Iklim Bisnis dari 7,000 perusahaan yang disurvei, mengalami kenaikan ke angka 116.0 dari 115.2 pada bulan Juni. Angka tersebut jauh melebihi perkiraan konsensus di kisaran 114.9.
“Sentimen antar perusahaan-perusahaan Jerman cukup menggembirakan,” kata Clemens Fuest, Kepala Ifo. “Kepuasan perusahaan terhadap situasi bisnis mereka saat ini, mencapai yang tertinggi sejak Jerman bersatu. Outlook bisnis jangka pendek juga ikut meningkat. Perekonomian akan Jerman memiliki kekuatan penuh ke depan,” tambahnya.
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga EURUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1.1614, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.1552 – 1.1490 – 1.1431. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1.1782, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1.1837 – 1.1893 – 1.1955.
GBPUSD
WEEKLY OUTLOOK : POSITIF
O : 1.2996 H : 1.3159 L : 1.2988 C : 1.3148
PERGERAKAN SEPEKAN 24/07 – 28/07 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : 171 PIP
Secara Fundamental, data GDP Inggris untuk kuartal dua diumumkan mengalami kenaikan dengan laju yang sangat minim. Dampaknya, kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) yang sempat diprediksi akan terlaksana dalam waktu dekat ( rilis BOE Rate terdekat pada hari Kamis 03 Agustus 2017 ), akan kembali dipertanyakan. Pertumbuhan Inggris hanya tercatat sebesar 0.3 persen di kuartal kedua, dari 0.2 persen di tiga bulan pertama tahun ini. Meskipun perolehan untuk kuartal kedua tersebut sesuai dengan ekspektasi, tetapi pasar tetap memperkirakan bahwa ini akan berdampak pada rencana kenaikan suku bunga BoE. Terlebih, rapat kebijakan moneter bank sentral tersebut akan dilaksanakan minggu depan. “Meskipun sektor-sektor jasa seperti ritel, serta produksi dan distribusi film menunjukkan peningkatan di kuartal kedua, lemahnya performa sektor konstruksi dan manufaktur, menarik mundur pertumbuhan secara keseluruhan,” ungkap Darren Morgan, Kepala ONS Inggris.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Inggris, diantaranya :
- Manufacturing PMI Selasa 01/08/2017 15:30 WIB
- Construction PMI Rabu 02/08/2017 15:30 WIB
- Services PMI Kamis 03/08/2017 15:30 WIB
- BOE Inflation Report Kamis 03/08/2017 18:00 WIB
- MPC Official Bank Rate Votes Kamis 03/08/2017 18:00 WIB
- Monetary Policy Summary Kamis 03/08/2017 18:00 WIB
- Official Bank Rate Kamis 03/08/2017 18:00 WIB
- BOE Gov Carney Speaks Kamis 03/08/2017 18:30 WIB
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga GBPUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1.3054, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.3020 – 1.2986 – 1.2952. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1.3162, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1.3190 – 1.3222 – 1.3256.
AUDUSD
WEEKLY OUTLOOK : NETRAL
O : 0.7902 H : 0.8064 L : 0.7876 C : 0.7985
PERGERAKAN SEPEKAN 24/07 – 28/07 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : 188 PIP
Secara Fundamental, Consumer Price Index (CPI) Australia, untuk kuartal bulan Juni, dilaporkan hanya mengalami kenaikan 0.2 persen saja. Akibatnya, inflasi tahunan pun terdorong turun ke level 1.9 persen di bawah target bank sentral Australia (RBA). Hasil tersebut juga berada di bawah CPI pada kuartal bulan Maret yang mencapai 0.5 persen. Inflasi tahunan di kuartal pertama tersebut mencapai 2.1 persen. Ekonom JP Morgan, Tom Kennedy, mengatakan bahwa ada sejumlah sektor yang membuat para analis lengah. “Angka inflasi headline tercatat di bawah ekspektasi. Penyumbang terbesar (penurunan tersebut) adalah makanan. Ini menunjukkan bahwa penurunan ini cukup mengejutkan,” kata Kennedy kepada Reuters. “Lemahnya sektor sandang dan alas kaki juga sedikit mengejutkan (karena luput dari perhatian).” Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Philip Lowe, masih menoleransi lemahnya inflasi.
Lowe cenderung memberikan pengawasan yang lebih ketat pada kenaikan harga rumah di wilayah pantai timur Australia. Perhatiannya terhadap sektor properti tersebut menjadi fokus dalam notulen rapat RBA. Di sana tercatat bahwa Lowe akan memberikan perhatian ekstra pada sektor perumahan dan pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja Australia memang menunjukkan penguatan dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, tingkat pengangguran masih meningkat dan sumber daya manusia belum terberdayakan. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan upah dalam jumlah besar dengan tujuan untuk mendorong inflasi di waktu dekat ini, kecil kemungkinannya untuk terlaksana. Menurut Kepala Ekonom CommSec, Craig James, belum ada data yang dapat mendorong RBA untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga. “Inflasi belum turun drastis di bawah rentang target, tetapi tidak juga naik pesat menuju rentang atas target,” kata James yang dikutip oleh ABC.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Australia, diantaranya :
- Cash Rate Selasa 01/08/2017 11:30 WIB
- RBA Rate Statement Selasa 01/08/2017 11:30 WIB
- Trade Balance Kamis 03/08/2017 08:30 WIB
- RBA Monetary Jumat 04/08/2017 08:30 WIB
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga AUDUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 0.7923, kemungkinan harga akan kembali ke level 0.7872 – 0.7824 – 0.7778. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 0.8068, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 0.8109 – 0.8148 – 0.8187.
XAUUSD
WEEKLY OUTLOOK : POSITIF
O : 1253.70 H : 1270.65 L : 1243.55 C : 1269.10
PERGERAKAN SEPEKAN 24/07 – 28/07 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : $21.55 atau 215.5 PIP
Secara Fundamental, Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam enam minggu setelah sempat melemah usai suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya diprediksi naik ternyata diputuskan berbeda. Pembelian emas juga dipicu langkah Korea Utara yang kembali menembakkan rudal balistiknya.
Melansir halaman Reuters, Sabtu (29/07/2017), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi US$ 1.268,84 per ounce, setelah menyentuh US$ 1.270,38, tertinggi sejak 14 Juni. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 0,7 persen ke posisi US$ 1.268,40 per ounce.
Harga emas berkilau, usai data produk domestik bruto (PDB) Amerika pada kuartal kedua dan biaya tenaga kerja mendorong dolar melemah, dan membuat bullion lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
“Ini menunjukkan penurunan besar dalam tingkat inflasi tahunan.. sehingga tidak ada urgensi bagi Fed untuk meningkatkan suku bunganya,” ujar Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Harga emas memang sensitif terhadap kenaikan suku bunga sebab membuat logam mulia ini menjadi kurang menarik, dan cenderung menguatkan dolar. Kali ini, indeks dolar turun terpicu data ekonomi dan ketidakpastian politik. Kenaikan harga emas kali ini dibayangi Korea Utara yang kembali menembakkan rudalnya. Ini bisa menjadi antarbenua rudal balistik (ICBM).
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga XAUUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1250.05, kemungkinan harga akan kembali ke level 1245.50 – 1241.00 – 1236.45. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1271.30, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1275.60 – 1279.90 – 1284.45.
Sumber: ForexSignal88.Com, ForexFactory.Com, CFTC, Investing.Com, Bloomberg.Com, Kitco.Com, OilnGold.Com,
DailyFx.Com, Reuters.Com, CNN.Com, MarketWatch.Com, Associated Press | Sumber Gambar: Forexboat
{loadposition socialshare}