Jepang Ingin Berkontribusi pada Rencana Infrastruktur Trump
ForexSignal88.com l Jakarta, 13/02/2018 – Dr. Shujiro Urata, dekan Pasca Sarjana Studi Asia Pasifik di Universitas Waseda di Tokyo, mengatakan bahwa Jepang dapat berkontribusi pada rencana belanja infratruktur yang digelontorkan Presiden AS Donald Trump.
Menurutnya, Jepang ingin berperan dalam membantu membiayai dan melaksanakan berbagai proyek untuk memperbaiki infrastruktur AS. Perusahaan-perusahaan Jepang juga memiliki teknologi untuk pengembangan “batubara hijau” yang dapat menarik perhatian perusahaan-perusahaan AS serta keahlian mereka yang mapan di bidang perkeretaapian dan kereta berkecepatan tinggi, tambahnya.
Meskipun pemerintah Jepang menyesalkan bahwa AS telah meninggalkan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang telah difinalisasi di Atlanta pada Oktober 2015, dia mengatakan bahwa kepentingan Jepang dalam membangun bidang teknologi informasi, e-commerce, ekonomi digital dan transfer data, mungkin cukup untuk menjadi alasan bagi AS untuk mempertimbangkan kembali kemitraan tersebut di masa depan.
Ke-11 negara yang tersisa yang setuju untuk tetap bergabung dengan TPP akan menyelesaikan kesepakatan di Chile pada bulan depan.
Risiko penolakan AS terhadap kesepakatan tersebut, lanjut Dr. Urata, adalah bahwa pengaruh China yang mendominasi hubungan dagang di seluruh dunia dapat berkembang secara eksponensial.
Namun dia mengabaikan kemungkinan China bergabung dengan TPP karena penentangan China terhadap peraturan di berbagai bidang termasuk standar ketenagakerjaan dan lingkungan serta pembatasan yang ditempatkan pada kegiatan perusahaan milik negara dan pengiriman data.
Dia juga memuji kesepakatan fasilitasi perdagangan yang ditandatangani pada pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang diadakan di Buenos Aires, Argentina pada bulan lalu. Tapi dia tetap skeptis tentang kemungkinan bahwa WTO dan lebih dari 160 anggotanya akan cukup kohesif untuk menerapkan banyak reformasi yang digariskan di TPP.
Dr. Urata juga menyampaikan berita positif tentang ekonomi Jepang dan keberhasilan kebijakan moneter dan fiskal. Namun menurutnya, reformasi peraturan tetap terperosok dalam negosiasi sengit yang tak kunjung usai. Dia mengutip perundingan Jepang yang sedang berlangsung untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan mega-regional sebagai bukti keinginannya untuk meningkatkan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Jepang di pasar luar negeri dan mempromosikan reformasi pertanian di dalam negeri.
Sumber berita: ForexSignal88, Global Atlanta
Sumber gambar: Inhabitat
{loadposition socialshare}
Artikel Terkait Lainnya
{loadposition artikelterkait}