Analisa Jitu Forex & Gold – 27 Februari 2018
ForexSignal88.com l Jakarta, 27/02/2018 – Pada perdagangan hari ini sepertinya dolar AS atau greenback kemungkinan besar ingin menjaga supaya tidak terlalu tertekan dan ingin ada dorongan kuat dengan berharap bahwa Jerome Powell akan berkata dengan nada hawkish sehingga ada upaya kenaikan suku bunga The Fed yang lebih terang jalannya.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback sedikit mengalami tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya dan emas, sehingga hal ini mengakibatkan EUR/USD ditutup menguat di level 1,2316, GBP/USD ditutup menguat di level 1,3966, AUD/USD ditutup menguat di level 0,7852 dan USD/JPY ditutup menguat di level 106,90. Sekaligus membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,60 atau 0,35% di level $1334,90 per troy ounce.
Pernyataan dari Wakil Ketua The Fed Randall Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali.
Awalnya dolar AS mengalami tekanan yang cukup besar karena akhir pekan lalu The Fed menyatakan bahwa suku bunganya akan naik secara bertahap dan tidak agresif. Namun Quarles menyatakan agak hawkish bahwa segala bentuk pemanasan ekonomi membutuhkan pendinginan alias kenaikan suku bunga.
Pernyataan The Fed dalam laporan tengah tahun ke Kongres AS akhir pekan seakan mengulangi pernyataan paparan dari hasil notulen rapat suku bunga The Fed di pekan lalu, di mana The Fed sendiri masih sangat yakin bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat dan bisa menggiring tingkat inflasi yang lebih tinggi sehingga bank sentral AS masih membutuhkan pengetatan kebijakan moneternya dengan cara bertahap.
Situasi seperti ini tentu ditanggapi pasar di awal pekan dengan berhati-hati, sehingga greenback sendiri mengalami tekanan dari mata uang utama dunia lainnya dan emas. Sepertinya investor nyatanya sedang waspada dengan kebijakan kerja The Fed di bawah kendali Jerome Powell tersebut, karena Powell sendiri terkenal dengan sosok yang hawkish terhadap kenaikan suku bunga.
Ini terbukti di tahun 2015 lalu, Jay Powell sangat berkehendak untuk menaikkan suku bunga 2 kali. Namun saat itu Yellen hanya menghendaki sekali saja, sehingga memang yang terjadi hanya sekali saja dan membuat pasar tenaga kerja makin ketat dan tingkat inflasi pun naiknya secara perlahan-lahan.
Pasar di hari ini sepertinya masih cemas menantikan testimoni Jay Powell dengan Kongres dan Senat AS, yang merupakan rangkaian kerja tengah tahunan dari The Fed dengan komando barunya. Dengan Kongres nanti malam dan Kamis malam akan testimoni dengan Senat.
Banyak pihak memberikan arah kebijakan kepada The Fed untuk tidak terlaku tergesa-gesa untuk menaikkan suku bunganya karena kondisi keuangan bank sentral sendiri masih di dera defisit neraca yang cukup besar. Namun rupanya sebagian besar anggota The Fed masih menginginkan untuk lebih berfokus kepada mendinginkan ekonomi AS, di mana selama ini, kerja The Fed untuk perbaikan defisit neraca bank sentral berjalan dengan aman dan tidak menimbulkan gejolak meskipun kondisi suku bunga yang naik.
Situasi tarik ulur tersebut sepertinya dolar AS tidak bergerak terlalu menekan mata uang utama dunia lainnya dan emas pada pagi hingga siang ini, namun kita akan melihat keyakinan konsumen AS yang kita bisa tahu seberapa besar ketertarikan investor luar dalam melihat masa depan AS. Bila makin membaik datanya, maka sudah terlihat bahwa emas harus tertunduk lesu kembali.
Analisa Teknikal Harian – 27 Februari 2018
Catatan:
Data MetaTrader yang kami gunakan bisa berbeda dengan data pada MetaTrader yang pembaca gunakan. Namun demikian kami berusaha menyajikan analisa seobyektif mungkin.
Analisa ini sekedar menjadi panduan bagi para trader untuk melihat kondisi pasar hari ini dan bukan sebuah saran transaksi.
EUR/USD
EUR/USD masih memperlihatkan potensi sideways di Selasa pagi ini karena pasar masih menunggu agenda ketua The Fed. Untuk sementara waktu EUR/USD cenderung bergerak di kisaran 1.2260 hingga 1.2260.
Kedua area pertahanan tersebut dapat dijadikan patokan untuk memprediksi arah pergerakan EUR/USD selanjutnya setelah kesaksian Jerome Powell nanti malam waktu Indonesia.
USD/JPY
Tekanan ke arah bawah pada USD/JPY sedikit berkurang meskipun posisi pair ini masih berada di bawah resistance krusial 107.30. Apabila terjadi penetrasi kuat terhadap resistance tersebut maka 107.88 akan menjadi target selanjutnya.
Sebaliknya jika USD/JPY jatuh ke bawah zona support intraday 106.70, potensi turun akan membesar dengan target selanjutnya di 106.36 dan 106.00.
GBP/USD
GBP/USD cenderung sideways namun dibayangi tekanan jual. Untuk hari ini setidaknya hingga agenda ketua The Fed nanti malam, GBP/USD berpeluang melanjutkan pergerakan sideways di kisaran 1.3925 hingga 1.4070.
Support signifikan yang dapat mengubah pola konsolidasi jangka pendek terpantau di 1.3880 dan resistance penting jangka pendek yang dapat mengubah potensi sideways kini terlihat di 1.4045.
AUD/USD
AUD/USD masih dibayangi potensi bullish hari ini namun tetap cenderung sideways seperti kemarin, setidaknya hingga kesaksian Jerome Powell di hadapan Kongres AS.
Potensi kisaran pergerakan AUD/USD hingga agenda tersebut adalah 0.7830 hingga 0.7890.
XAU/USD
Kekuatan bullish pada harga emas (XAU/USD) masih terlihat di pagi ini meskipun untuk jangka pendek harga emas masih di fase konsolidasi dan tekanan balik dari para bears juga mulai terlihat.
Hingga kesaksian Jerome Powell di hadapan Kongres AS, harga emas berpotensi sideways di kisaran 1330.50 hingga 1342.30.
Sumber analisa: ForexSignal88, CNBC, Forex Factory, Investing, MetaTrader4, Reuters
Sumber gambar: Investopedia
{loadposition socialshare}